TEMPO Interaktif, Cape Town - Belanda telah memastikan langkahnya ke 16 besar. Namun laskar Oranye tetap akan tampil dengan kekuatan penuh ketika meladeni Kamerun pada laga terakhir Grup E di Green Poin Stadium untuk menghindari trauma masa lalu.
Di Jerman empat tahun lalu dan pada Euro 2008, Belanda memastikan lolos ke babak kedua setelah menjalani dua pertandingan perdananya di penyisihan. Pelatih Belanda waktu itu, Marco van Basten, mengistirahatkan bintang-bintangnya pada laga terakhir penyisihan. Tapi, di babak kedua dalam dua kejuaraan utama, Oranye langsung tersingkir.
Kali ini, dengan bermodalkan 6 poin setelah menjungkalkan Denmark (2-0) dan Jepang (1-0), Belanda tak ingin posisinya di puncak klasemen Grup E disalip Jepang atau Denmark, yang akan berjibaku pada laga lainnya di Rustenburg.
"Saya tidak merencanakan banyak perubahan dalam starter. Ceritanya akan lain ketika para pemain tidak begitu bugar dan kami juga harus melihat Arjen Robben tampil. Mungkin saja ia turun melawan Kamerun," ujar pelatih Belanda, Bert van Marwijk. Ia tidak ingin timnya terpeleset pada laga akhir.
Robben mungkin saja tampil. Satu-satunya masalah bagi Marwijk adalah keinginan bintang Bayern Muenchen itu ingin bermain pada posisi sayap kanan, bukan di sayap kiri seperti keinginan pelatihnya. Padahal, di sayap kiri, ada pemain muda Ibrahim Affelay. Adapun di sayap kanan, mantan pelatih Feyenoord itu mungkin masih akan mempercayakannya kepada Dirk Kuyt.
Harapan agar Belanda mempertahankan permainannya juga disampaikan Mark van Bommel. Gelandang jangkar Oranye itu ingin timnya tetap tampil berfokus saat menghadapi Kamerun. "Itulah kenapa kami tidak boleh lengah melawan Kamerun. Sebab, pertandingan selanjutnya adalah babak dengan sistem gugur dan Anda harus segera siap tampil untuk itu," kata Van Bommel.
Kamerun, yang telah terpental, tidak mempunyai beban saat melawan Belanda. Tim itu tidak ingin kalah lagi seperti saat melawan Jepang dan Denmark. "Kami tidak akan bisa melanjutkan partisipasi di Piala Dunia dan bisa kembali pulang tanpa mendapatkan poin. Ini akan menjadi hasil terburuk sepanjang sejarah kami tampil di Piala Dunia. Kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi," kata kiper Kamerun, Hamidu Souleymanou.
"Kami akan tampil habis-habisan. Kami akan tampil sebaik mungkin untuk memperlihatkan bahwa Kamerun tetaplah negara kuat sepak bola. Macan masih bisa mengaum," Souleymanou melanjutkan. Namun keinginan Souleymanou tak didukung oleh kondisi terakhir skuadnya yang tidak solid. Para pemain mengkritik pelatih Paul le Guen ketika menurunkan starter seperti Alexandre Song, Geremi, dan Achille Emana.
Guen juga dikritik karena memplot Samuel Eto'o bermain terlalu melebar ke tengah ketika ia mencetak gol saat Kamerun 1-2 oleh Jepang. Namun pelatih Prancis itu mungkin akan mempertahankan starter pada dua laga terdahulu dan sedikit melakukan perubahan.
Rigobert Song, Aurelien Chedjoum, dan kiper Carlos Kameni mungkin akan turun sebagai pemain pengganti. Pemain lainnya yang akan tampil sebagai pemain pengganti adalah Gaetan Bong, striker Eric Choupo-Moting, dan gelandang Joel Matip.
REUTERS | BILD | BAGUS WIJANARKO