TEMPO Interaktif, JOHANNESBURG -- Tim Ghana mengklaim Afrika merayakan sukses mereka lolos ke putaran kedua Piala Dunia 2010, Rabu lalu. "Malam ini seluruh Afrika mengelu-elukan kami," kata gelandang Ghana, Sulley Muntari. "Ini sukses hebat buat sepak bola Afrika," Muntari melanjutkan.
Ghana kalah 0-1 oleh Jerman dalam laga terakhir Grup D, tapi mereka tetap lolos ke 16 besar karena unggul selisih gol atas Australia, yang pada hari yang sama bermain gemilang menaklukkan Serbia 2-1.
Muntari menyatakan Ghana, yang menjadi tim Afrika pertama yang lolos ke 16 besar Piala Dunia pertama di Benua Hitam ini, bakal mendapat dukungan dari jutaan warga Afrika, termasuk publik tuan rumah.
Adapun pelatih Ghana, Milovan Rajevac, mengatakan, "Saya berharap mayoritas warga Afrika Selatan terus mendukung kami. Saya berharap kami mendapat keuntungan dari dukungan luar biasa di sini, di Afrika Selatan."
Afrika diwakili enam tim di Piala Dunia kali ini, tapi besar kemungkinan Ghana menjadi satu-satunya tim yang tampil di babak 16 besar. Aljazair, Kamerun, Nigeria, dan tuan rumah Afrika Selatan telah tersingkir. Sedangkan Pantai Gading butuh keajaiban untuk terus melaju. "Turnamen ini tak berawal dengan baik bagi Afrika, tapi mari kita berharap akhirnya akan lebih baik," kata Muntari.
"Bisa terus melaju merupakan isu yang sangat besar buat Afrika," kata gelandang Ghana, Prince Tagoe. "Ini kegembiraan luar biasa buat kami. Kami bermain dengan penuh percaya diri hari ini dan kami ingin mempertahankan itu."
Ghana akan bertemu dengan juara Grup C, Amerika Serikat, pada laga 16 besar di Rustenburg, Sabtu nanti.
Usulan Lagerback
Reorganisasi liga-liga domestik dan lebih banyak pelatih lokal yang menangani timnas bisa membantu sepak bola Afrika lebih maju di kancah internasional. Pendapat itu diungkapkan pelatih Nigeria asal Swedia, Lars Lagerback.
Lagerback berbicara seusai pertandingan yang berakhir dengan hasil imbang 2-2 dalam laga Grup B melawan Korea Selatan, Selasa lalu, yang memastikan Nigeria menjadi wakil Afrika ketiga yang tersingkir di putaran pertama, setelah tuan rumah Afrika Selatan dan Kamerun.
Ia menilai tim-tim Benua Hitam bakal mencatatkan prestasi lebih baik di turnamen besar jika mereka lebih lama berlatih bersama.
Lagerback mengaku bertanggung jawab atas kegagalan Nigeria, tapi ia berpendapat ada sejumlah faktor lain yang harus diperbaiki agar tim-tim Afrika bisa berbicara di pentas dunia. Hingga saat ini belum ada wakil Afrika yang bisa melangkah lebih jauh dari perempat final di Piala Dunia.
"Apa masalah dalam sepak bola Afrika secara umum? Perbedaannya sangat kecil saat kita bermain di level seperti ini. Satu hal yang bisa saya katakan adalah, saya tidak yakin ini benar atau tidak, barangkali liga-liga domestik harus lebih memiliki kontinuitas," kata Lagerback.
Sebagian besar pemain top Afrika saat ini memang berkiprah di liga-liga Eropa daripada bermain di liga-liga domestik, yang pengorganisasiannya secara umum kurang bagus dan tak mendatangkan banyak uang. l REUTERS | A. RIJAL | BAGUS WIJANARKO