Dunga, yang jadi kapten Brasil saat menyabet Piala Dunia 1994, menuding Portugal tidak bermain untuk menang. "Mereka cuma ingin bertahan," ujarnya, Sabtu (26/6).
Pelatih Portugal Carlos Quieroz merombak skuad yang menang besar di pertandingan sebelumnya. Semalam dia menurunkan enam pemain bertahan. Selain empat bek di belakang, Quieroz menempatkan bek kiri Duda di sayap kiri dan bek tengah Pepe sebagai gelandang jangkar.
Brasil, walau mengistirahatan pemain pemain kunci seperti Robinho dan Elano, tetap menyerang. Namun, Dunga melanjutkan, Portugal bertahan mulai lini tengah dan membuat Selecao frustasi. "Kami kesulitan menembus pertahanan mereka," ujarnya.
Di luar dugaan, pertandingan yang diramal berlangsung seru dan saling serang itu berjalan kasar. Portugal melakukan 18 pelanggaran dan Brasil 11, dan memaksa wasit Benito Archunida dari Meksiko melayangkan 7 kartu kuning. Sebagian besar dari 63 ribu penonton yang memenuhi Stadion Durban mengungkapkan kekecewaannya dengan teriakan mengejek.
Quieroz menampik tudingan itu. "Ketika perlu bertahan kami bertahan, ketika perlu menyerang kami menyerang," ujarnya. Dia memuji penampilan pemainnya yang mampu meredam sepak bola menyerang a la Samba.
Terlebih, Portugal berhasil mempertahankan 22 pertandingan tanpa kebobolan, dan jadi satu-satunya tim di Piala Dunia 2010 yang tidak kemasukan gol di fase grup. "Seri adalah hasil yang adil," ujar Quieroz.
ESPNSTAR | REZA M