Bryant, yang baru membawa Lakers menjuarai NBA musim ini, sempat bermain sepak bola saat masih kecil di Italia. Ia pun mengaku masih menyukai sepak bola, meski kini menggeluti basket.
Lantas siapa pemain favoritnya? Bryant menyebut nama Didier Drogba, penyerang Pantai Gading yang membela Chelsea.
Bagaimana dengan tim favoritnya? Bryant menjawab Brasil. Ia pun berharap bisa menyaksikan pertandingan antara Brasil melawan Cile, Senin (28/6).
“Mereka memiliki pemain-pemain yang berbakat, tetapi mereka tetap bermain sebagai satu unit,” ujar Bryant mengenai Brasil. “Mereka enak ditonton.”
Kendati demikian, Bryant memprediksikan Jerman bakal menang di Piala Dunia.
Bryant tiba di Afrika Selatan pada Sabtu dan menyaksikan duel ketika Ghana menyingkirkan Amerika Serikat 2-1.
“Saya bangga dengan para pemain kami (Amerika Serikat),” ujar Bryant. “Kami banyak membaut peluang malam lalu. Sayangnya kami tidak mampu memanfaatkannya. Ghana yang melakukan itu.”
Menurut Bryant, tim nasional Amerika Serikat telah menebarkan wabah sepak bola di antara warga Amerika Serikat. “Saya ingin melihat olahraga ini makin terkenal di Amerika,” ujarnya.
Bryant juga datang ke Soweto, kota di pinggir Johannesburg yang mayoritas warganya berkulit hitam. Ia mengunjungi pusat latihan sepak bola yang baru dibuka oleh perusahaan pembuat sepatu dan peralatan olahraga, Nike.
Sesi tanya jawab dengan media menjadi ajang bagi Bryant untuk menunjukkan kecintaannya terhadap sepak bola, terutama saat ia masih di Italia ketika ayahnya menjadi pemain basket profesional di sana.
“Saat kecil, saya bermimpi menjadi seorang pemain bola,” kata Bryant. “Suatu hari saya bermimpi menjadi (mantan penyerang Belanda Marco) Van Basten, di hari lainnya saya bermimpi menjadi Maradona, dan di hari lainnya lagi saya bermimpi menjadi (mantan ujung tombak Italia Roberto) Baggio.”
Bryant adalah salah satu penggemar fanatik AC Milan. Tetapi ia juga mendukung Barcelona. Ia menilai dengan tangannya yang panjang, “Saya akan tampil bagus menjadi kiper.”
AP| KODRAT SETIAWAN