Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Maradona, Sarat Kharisma, Minim Taktik

image-gnews
Diego Maradona. AP Photo/Lee Jin-man
Diego Maradona. AP Photo/Lee Jin-man
Iklan
TEMPO Interaktif , Pretoria – Dalam urusan kharima, tak banyak pelatih sepakbola yang bisa menandingi pelatih Argentina, Diego Maradona. Tapi, bagaimana soal taktik?

Jelang Piala Dunia banyak pengamat yang menyebut Maradona sebagai pelatih yang naif dalam urusan taktik.

Tapi, para pengamat kemungkinan itu terpaksa menelan kembali kritikan mereka jika Argentina meneruskan aksi impresif di Afrika Selatan dan memenangi Piala Dunia untuk kali ketiga.

Argentina telah memenangi keempat laga di Afrika Selatan dengan mencetak 10 gol. Produktivitas Lionel Messi dan kawan-kawan mungkin lebih tinggi lagi jika bukan karena beberapa aksi penyelamatan gemilang yang dilakukan kiper-kiper lawan.

Maradona sendiri mengatakan dirinya lebih memilih menjadi pemain dengan semnagat bebas. Sebagai konsekuensinya, ia tak pernah mau menyuruh Messi, bintang Argentina saat ini, apa yang harus dilakukannya di lapangan.

“Saya pernah bilang kepada Messi bahwa tak seorang pun pernah mengatakan di mana saya harus bermain. Jadi, saya juga tak seharusnya menyuruh Messi di mana ia harus bermain,” kata Maradona.

“Semuanya terserah kepada dia untuk memutuskan di mana ia bermain. Ia sudah dewasa. Saya pernah melakukannya (bermain bebas) di jaman saya dan kini gilirannya.”

Sebagai pelatih, Maradona yang disebut-sebut sebagai pemain terbaik sepanjang masa, selalu memeluk dan mencium para pemainnya jelang setiap pertandingan di Afrika Selatan.

Keunikan Maradona lainnya adalah keputusannya untuk memboyong pemain veteran berusia 36 tahun, Martin Palermo, sebagai striker kelima.

Banyak yang menyebut keputusan itu disebabkan keyakinan Maradona bahwa striker Boca Juniors itu merupakan jimat keberuntungannya terutama sejak ia mencetak gol di menit terakhir melawan Peru yang memastikan Argentina lolos ke Afrika Selatan.

Maradona juga memutuskan untuk memasukkan Palermo di laga terakhir saat Argentina kesulitan menembus gawang Yunani. Padahal, asistennya mengusulkan untuk memasukkan Gonzalo Higuain yang mencetak hattrick melawan Korea Selatan pada laga sebelumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi, keputusan Maradona terbukti tepat karena kemudian Palermo mencetak gol yang memastikan kemenangan 2-0 buat Argentina.

Lantas, apa yang dikatakan Maradona kepada Palermo saat memasukkan pemain itu ke lapangan?

“Saya bilang, turun ke sana dan selesaikan pertandingan ini buat saya.”

Kata-kata itu jauh berbeda dengan kebiasaan banyak pelatih yang selalu menjelaskan sejumlah taktik dan posisi yang harus dimainkan seorang pemain saat akan memasukkannya ke lapangan.

Gaya Maradona sama sekali berbeda dengan ketelitian Carlos Bilardo, pelatih yang membawa Argentina merebut Piala Dunia 1986 atau visi romantis Cesar Menotti, pelatih yang mempersembahkan trofi yang sama buat negara itu delapan tahun sebelumnya.

Saat Maradona baru diangkat sebagai pelatih Argentina, Bilardo sempat mendampinginya untuk membantu dalam urusan taktik. Tapi, keduanya kemudian berpisah. Kabarnya, perpisahan itu disebabkan keengganan Maradona mengikut nasihat-nasihat Bilardo.

Apakah melatih Maradona bisa kembali berbuah kemenangan saat Argentina menghadapi Jerman yang sangat mengandalkan taktik dalam duel erempat final akhir pekan ini? Jawabannya bisa dilihat kemudian.

Maradona sendiri bahkan belum memikirkan duel lawan Jerman itu. Saat ditanya wartawan seusai kemenangan 3-1 atas Meksiko tentang taktik yang akan diterapkannya melawan Jerman, Maradona menjawab ketus: “Biarkan kami menikmati kemenangan ini. Kenapa memikirkan Jerman? Bagaimana kalau kamu saja yang menulis susunan pemain yang kamu mau.”

AP | A. RIJAL

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.