Pelatih Dunga telah mendapat banyak kritikan dari negaranya sendiri lantaran telah mengorbankan tradisi sepakbola cantik 'jogo bonito' yang selama ini indentik dengan Brasil demi permainan yang lebih taktis dan disiplin.
Tapi, kritikan itu taK sepenuhnya benar karena dalam pertandingan melawan Cile, Selecao menunjukkan mereka tetap bisa atraktif meski tetap disiplin.
“Kami hanya sial karena harus bertemu Brasil secepat ini. Mereka tim terbaik di dunia,” kata kiper dan kapten Cile, Claudio Bravo, seusai pertandingan.
Setia pada filosofi menyerang yang telah membawa mereka finis di posisi kedua di bawah Brasil dalam babak kualifikasi zona Amerika Selatan, Cile terus berusaha menekan hingga akhir pertandingan.
Tapi, mereka tak bisa berbuat banyak menghadapi tangguhnya pertahanan Brasil meski sempat membuat sejumlah peluang.
Sebaliknya, permainan terbuka Cile dimanfaatkan Brasil untuk memperagakan kepiawaian mereka mengolah bola dan mencetak gol hingga akhirnya unggul 3-0.
“Superioritas Brasil terlalu berlebihan buat kami dan kami tak mampu menghambat mereka,” kata pelatih Cile asal Argentina, Marcelo Bielsa.
Dengan kekalahan itu, Cile menjadi wakil Amerika Selatan pertama yang tersisih dari Afrika Selatan dari lima tim yang berlaga di babak 16 Besar.
Uruguay, Argentina dan Brasil sudah memastikan tempat di perempat final sementara nasib Paraguay akan ditentukan hari ini lawan Jepang.
Catatan impresif tim-tim Amerika Selatan berbanding terbalik dengan nasib wakil-wakil Erpa di mana tim-tim besar seperti Prancis, Italia dan Inggris telah tersingkir lebih awal.
“Sepakbola Amerika Selatan telah banyak mengalami peningkatan dan semua itu diperlihatkan di Piala Dunia ini,” kata Robinho. “Ini sebuah permainan menyerang.”
Terlepas dari kemenangan Brasil yang cukup meyakinkan itu, pelatih Dunga masih belum puas.
“Kami harus memperbaiki permainan kami di semua sektor,” kata Dunga yang telrihat tetap tenang di pinggir lapangan saat para pemain Brasil larut dalam perayaan gol pertama ke gawang Cile.
“Cile bermain istimewa dengan banyak penguasaan bola dan mereka mengalirkan bola dengan sangat baik, tapi Brasil mampu mempertahankan kendali yang seimbang.”
Ketidak puasan sangat beralasan. Brasil harus tampil lebih baik lagi saat menghadapi Belanda di perempat final Jumat (2/7). Maklum, seperti Brasil, Belanda juga sarat dengan para pemain berbakat.
REUTERS | A. RIJAL