“Kami kalah tapi tidak masalah sebab kami akan menjadi juara di Piala Dunia berikutnya,” kata seorang penggemar Cile bernama Juan Serna, 22 tahun. “Kami punya pemain-pemain hebat yang bisa memenangkan Piala Dunia berikutnya.”
Tim nasional Cile memang sedang mengalami transformasi. Mereka hanya punya sedikit bakat pada tahun-tahun belakangan sepeninggal Ivan Zamorano dan meredupnya Marcelo Salas. Tapi, di bawah pelatih Marcelo Bielsa, Cile berubah menjadi tim yang disiplin dan punya karakter menyerang. Dua kemenangan atas Honduras dan Swiss mewarnai perjalanan mereka di Afrika Selatan.
Melawan Brasil yang lima kali juara Piala Dunia, para pendukung Cile memang hanya bisa berharap keajaiban. Sayangnya, keajaiban itu tidak pernah muncul. Brasil tetap menunjukkan diri sebagai tim yang lebih berpengalaman dan superior dibanding para pemain muda Cile. Jalanan di Ibu Kota Cile, Santiago, akhirnya tetap senyap tanpa hingar bingar pekik kemenangan sebagaimana saat Cile menumbangkan Honduras dan Swiss.
“Aku sedikit sedih karena kami telah kalah, tetapi aku juga senang dengan apa yang telah mereka lakukan,” kata suporter lain bernama Carla Pulgar, 24 tahun. “Kebahagianku mungkin berakhir, tetapi kami akan menatap ke depan dengan lebih kuat dari pada sebelumnya.”
Presiden Cile, Sebastian Pinera, tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para pemain Cile yang telah berjuang di Afrika Selatan. “Aku ingin mengucapkan terima kasih pada setiap pemain kami, jangan pernah lupakan bahwa Cile siap merebut kemenangan hebat di masa mendatang, tetap semangat sebab kesempatan yang lebih baik akan datang,” katanya.
REUTERS| ARIS M