TEMPO Interaktif, Piala Dunia 2010 tidak hanya memiliki pesona tersendiri lantaran digelar di benua hitam Afrika. Tapi pesta paling bergengsi di dunia itu telah memunculkan banyak kejutan.
Secara dramatis tim unggulan Italia dan Prancis, juara dan runner up Piala Dunia 2006, tumbang pada babak pertama. Inggris, unggulan lain dari Eropa, dihabisi pemain-pemain muda Jerman 1-4 pada putaran kedua.
Sedangkan negara-negara yang sudah dipastikan tampil di perempat final adalah Uruguay, Ghana, Argentina, Jerman, Brasil, dan Belanda. Dinihari tadi masih ada partai Spanyol vs Portugal di Stadion Cape Town.
Sebelum dapat menentukan siapa tim yang akan bertanding di semifinal dan final, saya akan menganalisis khusus peta kekuatan tim "Bintang Hitam" Ghana. Dengan keyakinan yang terus tumbuh, anak-anak asuh Milovan Rajevac itu pada akhirnya bisa menyamai prestasi terdahulu mencapai putaran kedua Piala Dunia 2006.
Rajevac sangat beruntung materi pasukannya adalah pemain-pemain muda yang tiga bulan sebelumnya memenangi Piala Dunia usia muda di Mesir dan tim senior memasang target final di Afrika Selatan.
Taktik bermain Ghana dengan formasi 1-4-1-3-2 terbukti sangat efektif. Modal kekuatan utama Ghana adalah perpaduan antara kombinasi pemain muda dan pemain senior yang berpengalaman.
Ghana sebagai underdog yang belum punya catatan sejarah menonjol di kompetisi sepak bola internasional akan membuat kejutan di Piala Dunia tahun ini. Rajevac, untuk menggapai target finalis, harus tetap mempertahankan the winning team seperti saat melawan Amerika Serikat. Mereka tampil begitu memukau dan sempurna dengan mengandalkan kelebihan penjaga gawang Richard Kingson. John Mensah adalah pemain yang sulit ditembus di pertahanan, dan di lapangan tengah, Kwadwo Asamoah bertindak sebagai jenderal didampingi Dede Ayew, pemain berusia 20 tahun yang terpilih sebagai pemain terbaik dalam pertandingan melawan Amerika Serikat. Di lini depan, penampilan cemerlang Asamoah Gyan dengan kecepatannya tetap dipertahankan untuk membombardir pertahanan lawan.
Ghana, yang akan bertemu dengan Uruguay pada perdelapan final di Stadion Soccer City, Johannesburg, Sabtu dinihari nanti, tak hanya ditunggu banyak orang di Accra, ibu kota Republik Ghana, tapi juga seluruh Afrika, benua hitam yang kini menggelar pesta terbesar di dunia.
Dede Sulaeman, Pemain Nasional (1975-1985)