Kondisi ini membuat pemain Galatasaray itu melontarkan kritikan terhadap para wasit Piala Dunia yang dianggapnya tak mencegah permainan kasar.
Dokter tim Brasil, Jose Luiz Runco, mengatakan Elano mengalami pembekakan pada tulangnya akibat tackling keras yang didapatnya pada laga kedua Grup G lawan Pantai Gading 20 Juni lalu.
“Ia bisa berjalan dan berlari tanpa mengubah arah, masalahnya adalah benturan yang terjadi saat ia menumpukan beban pada engkelnya,” kata Runco. “Tulangnya mengalami pembengkakan di dalam.
“Perawatan dilakukan untuk mencegah benturan, ia bisa berlatih di kolam renang dan menggunakan sepeda statis.
“Ia bisa saja pulih dalam berapa hari, sepekan atau sebulan. Kami masih berharap ia bisa bermain pekan depan, taip saya tak bisa memastikannya. Ia terus berlatih dengan intensif sehingga kami hanya bisa menunggu apakah keberuntungan akan membantunya.”
Elano sempat menunjukkan perbaikan kondisi dan sempat berharap bisa berlaga melawan Cile di babak 16 Besar, Senin (28/6).
Tapi, ia merasakan ketidaknyamanan jelang pertandingan sehingga digantikan Dani Alves, dan kemudian ia menghentikan sebuah latihan ringan, Selasa (29/6), karena kembali merasakan sakit pada engkelnya.
Elano menjadi andalan Brasil dan dua laga pertama di Afrika Selatan melawan Korea Utara dan Pantai Dading dan ia telah menyumbang 1 gol dalam masing-masing laga itu.
Tapi, ia terpaksa ditarik keluar di babak kedua melawan Pantai Gading setelah mendapat tackling keras dari pemain lawan dan sejak itu ia tak bisa lagi merumput. Elano pun mengkritik wasit karena tak memberikan pelanggaran buat insiden tersebut.
“Saya suda bilang kepada wasit bahwa ia tak memberikan tendangan bebas atas sebuah tackling yang berpotensi mematahkan kaki saya,” kata Elano. “Pemain yang sama kemudian melakukan pelanggaran serupa tehadap Robinho dan seharusnya diusir keluar.
“Mereka (para wasit) harus melihat kembali pada kekerasan seperti ini karena yang dirugikan adalah pemain yang cedera.
“Dalam tim kami ada para pemain dengan karakter berbeda, tapi kita tak pernah melihat pemain kami melakukan tackling berbahaya seperti yang dilakukan lawan-lawan kami.”
Meski begitu, Elano tak mau terus-terusan larut dalam kekecewaan atas insiden tersebut.
“Saya terkadang merasa sedih, taip semua itu cepat berlalu. Saya sangat optimistis. Saya telah melaui banyak masa sulit dalam hidup saya dan ini hanya sebuah kerikil lain dalam perjalanan saya.
REUTERS | A. RIJAL