Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Empat Kesalahan Fatal Italia di Afrika Selatan

image-gnews
Marcello Lippi. AP/Alessandra Tarantino
Marcello Lippi. AP/Alessandra Tarantino
Iklan
TEMPO Interaktif,Cesare Prandelli resmi meneken kontrak empat tahun menggantikan Marcello Lippi sebagai pelatih Italia. Tugas utama mantan arsitek Fiorentina itu adalah mencari akar masalah dan meningkatkan citra Gli Azzurri.

Italia dibuat malu setelah dipaksa tersingkir dari penyisihan grup. Yang lebih memalukan lagi posisi skuad Lippi di bawah wakil Oseania Selandia Baru yang notabene belum dikenal kekuatannya di kancah sepak bola dunia. Apa yang seharusnya dilakukan Italia pada gelaran akbar sepak bola selanjutnya? Berikut di bawah ini terdapat empat kesalahan fatal yang dibuat tim ketika tampil di Afrika Selatan.

1. Miskin inspirasi

Ini kemungkinan menjadi kesalahan terbesar yang dari kelemahan Italia ketika tampil di Benua Hitam. Lippi memilih starter eleven dan memainkan sebuah tim yang minim pemain yang mempunyai daya kreativitas di lapangan. Pemain itu adalah tipikal pemain yang bisa membuka kebuntuan skor 0-0.

Italia kehilangan penyerang yang bisa membuat lawan takut, seorang pemain yang dengan dribelnya bisa melewati dua pemain belakang lawan dan menyelsaikan peluang matangnya dengan mencetak gol. Itu hanya bisa dilihat pada performa bintang Napoli Fabio Quagliarella. Lippi seharusnya juga mempertimbangkan untuk memanggil pemain-pemain veteran seperti Antonio Cassano, Mario Balotelli atau Giuseppe Rossi untuk menambah kelancaran alur bola dan kreativitas di tim.

2. Usia

Kesalahan terbesar kedua dalam tim Italia adalah rata-rata usia pemainnya yang telah dimakan waktu. Lippi memutuskan memilih pemain yang mempunyai rata-rata usia 30 tahunan, veteran-veteran di Jerman.

Itu terlihat dalam diri Fabio Cannavaro yang kerap gagal menutup ruang ketika pemain lawan menerobos wilayah kekuasaannya. Canna yang gagal melancarkan operan-operan ke depan justru membuat blunder ketika memberikan pemain lawan peluang emas untuk menjebol gawang Federico Marchetti.

Hal itu juga dialami Mauro Camoranesi dan Rino Gattuso yang gagal menghidupkan kreativitas pada serangan. Lippi kemungkinan mencampur pemain-pemain muda dengan veteran-veteran empat tahun lalu dengan harapan pemain yang belum berpengalaman akan belajar dari pemain senior di tim.

3. Taktik gagal

Perubahan tiga taktik sekaligus yang diterapkan Lippi (mengubah formasi 4-2-3-1, 4-4-2, dan 4-3-3) dalam satu pertandingan membuat pemain bingung. Di tengah lapangan Riccardo Montolivo seringkali “hilang” yang membuat Danielle de Rossi kerepotan menghadang serangan pemain lawan. Kegagalan lain tim Lippi kali ini adalah penampilan buruk Claudio Marchisio yang gagal menambal lini pertahanan ataupun menyerang.

4. Kegagalan Lippi memilih pemain muda

Tidak seperti Jerman yang memiliki talenta mudanya seperti Mesut Oezil (21 Tahun) Sami Khedira (23 tahun), dan Thomas Mueller (20 tahun), pemain muda Italia gagal bersinar di Afrika Selatan.

Darah-darah muda di Italia terlihat bermain gugup, takut dan tanpa pengalaman. Hal itu juga terlihat ketika Domenico Criscito gagal melakukan aksi-aksi penyelamatan gemilang terutama ketika tim dibantai Slovakia pada laga akhir Grup F.

5.Pemanggilan kembali Lippi

Pemanggilan Lippi oleh FIGC diyakini sebagai suatu kesalahan. Padahal Italia adalah gudangnya pelatih sepak bola. Sebut saja Carlo Ancelotti yang sukses pada tahun pertamanya di Chelsea musim lalu. Pelatih lainnya yang seharusnya dipertimbangkan federasi adalah pelatih sukses Genoa Gian Piero Gasperini dan arsitek Napoli Walter Mazzarri.

SERIE A TALK | BAGUS WIJANARKO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.