Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uruguay Berharap Jadi Tim Terakhir yang Pulang

image-gnews
Para pemain Uruguay meluapkan kegembiraannya usai menaklukkan Ghana lewat adu penalti. AFP/ RODRIGO ARANGU
Para pemain Uruguay meluapkan kegembiraannya usai menaklukkan Ghana lewat adu penalti. AFP/ RODRIGO ARANGU
Iklan
TEMPO Interaktif , Johannesburg – Uruguay merupakan tim terakhir yang memastikan lolos ke putaran final Piala Duni 2010. Tapi, mereka juga berharap menjadi tim terakhir yang pulang daeri Afrika Selatan.

“Kami terlambat datang ke pesta, tapi kini kami telah berada di sini dan ingin terus berdansa selama mungkin,” kata striker veteran Sebastian Abreu, Minggu (4/7).

Uruguay harus melewati babak playoff lawan Kosta Rika yang mereka menangi November lalu untuk lolos ke Piala Dunia 2010. Tapi, tim asuhan Oscar Tabarez ini berhasil menggebrak di Afrika Selatan dan ke semifinal untuk kali pertama dalam 40 tahun terakhir.

“Mimpi para pemain ini terus membesar dan tim ini terus meningkat dari hari ke hari,” kata kapten Diego Lugano. “Kini, kami berada di level tertinggi dalam sepakbola dan setiap kemenangan menjadi lebih penting.”

Hanya sedikit pengamat yang memprediksi mereka bisa lolos dari fase grup yang berisi runner-up Piala Dunia 2006 Prancis, tuan rumah Afrika Selatan dan raksasa zona CONCACAF Meksiko.

Tapi, malah keluar sebagai juara grup tanpa kebobolan satu gol pun dan mereka kemudian menyingkirkan Korea Selatan dan Ghana dalam dua babak berikutnya.

Reputasi tim ini pun terus tumbuh. Di awal turnamen hanya segelintir jurnalis yang menyempatkan diri meliput sesi latihan dan jumpa pers yang mereka gelar di kota sepi Kimberley.

Tapi kini, saat briefing terakhir Uruguay di Johannesburg jelang keberangkatan ke Cape Town untuk memainkan laga semifinal lawan Belanda, Selasa (6/7), ratusan jurnalis, fotografer dan kamera televisi berebut kesempatan untuk memwawancarai para pemain La Celeste.

Saat turun dari bus sepulang dari latihan, Diego Forlan memandang sejumlah reporter yang berkerumun di depan hotel tim Uruguay.

“Jadi, kalian tak mempercayai kami sebelumnya?” kata Forlan dengan tersenyum.

Sebelumnya, memang sulit untuk meramalkan juara dunia 1930 dan 1950 bakal mencuat di Afrika Selatan.

Uruguay hanya finis di posisi kelima dalam klasemen zona CONMEBOL di babak kualifikasi yang mengharuskan mereka berlaga di playoff melawan tim peringkat ke-4 zona CONCACAF, Kosta Rika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka juga memastikan tiket ke Afrka Selatan setelah hanya menang 1-0 pada leg pertama di Kosta Rika dan bemain imbang 1-1 pada leg kedua di Montevideo.

Terlepas dari sejumlah kesulitan yang mereka alami sebelumnya, Uruguay menjadi satu-satunya wakil Amerika Selatan yang bertahan di turnamen ini, mengungguli dua raksasa Brasil dan Argentina.

Tampaknya, kesulitan yang dialami dalam perjalanan menuju Afrika Selatan telah menjadikan Uruguay semakin kuat.

“Babak kualifikasi di Amerika Selatan adalah yang terkuat dan terberat,” kata Abreu. “Ketika ada empat tim dari zona ini yang lolos ke perempat final, itu membuktikan sesuatu.”

Lugano sendiri tak bisa menjelaskan kenapa timnya mengalami kesulitan meraih tiket ke Afrika Selatan.

“Tak ada banyak perubahan. Kami masih para pemain yang sama, kami punya mentalitas yang sama untuk mengupayakan yang terbaik dan berjuang demi seragam ini,” kata Lugano.

“Satu hal yang pasti, babak kualifikasi di Amerika Selatan sangat berat. Argentina sempat kesulitan lolos dan bahkan Brasil pun tak bermain bagus pada awalnya.

Pendapat itu diamini oleh rekannya, gelandang Diego Perez.

“Kami jadi tim terakhir yang lolos dan kami harus memainkan 20 pertandingan untuk sampai ke sini,” kata Perez. “Melalui momen-momen sulit seperti itu telah membuat kami lebih kuat dan itu telah membantu kami terus melaju (di Afrika Selatan). Kini, kami akan berusaha bertahan.”

AP | A. RIJAL

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.