Setelah kemenangan Belanda 3-2 dari Uruguay di semi final yang meloloskan Belanda ke final, van Persie berbicara tentang obsesinya memenangkan gelar. Ia sengaja memajang foto El Diego di dinding rumahnya.
“Ini adalah gambar luar biasa Maradona yang memegang trofi Piala Dunia. Maradona berada dalam pundak rekan setimnya dan Anda bisa lihat semangat dan kebanggaan di mukanya. Jika kami memenangkan Piala Dunia 2010, saya ingin gambar yang sama namun gambar saya ada di sana,” harap Persie, Kamis (8/7).
Belanda akan menghadapi Spanyol di Soccer City Stadium, Johannesburg pada Minggu (11/2) di mana satu negara akan mengakhiri penantian satu dekade lefrustrasian dan meraih gelar dunia untuk pertama kalinya.
Belanda sedang membidik balas dendam setelah kalah di final pada 1974 dan 1978. Persie mengambil inspirasi dari para bintang di Piala Dunia di masa lampau untuk berusaha dan meraih keberhasilan yang belum pernah diraih paralegenda Oranye sebelumnya.
“Setelah saya melihat tayangan video Maradona mengangat trofi dan menangis di Piala Dunia 1986 ketika saya kecil, saya mulai terinspirasi darinya,” ungkap Persie.
Persie mengaku tidak bisa mengatakan telah berapa kali menonton tayangan masa jaya Maradona bersama Argentina. “Saya selalu menginginkan untuk bermain pada babak final. Untuk melakukan hal itu berarti lebih dari segalanya. Di pikiran saya, beberapa kenangan terbaik sepak bola datang dari Piala Dunia . Saya ingin menambahnya,” harap Persie.
“Tentu saya menonton dua laga final ketika Belanda bermain dan saya tahu sejarah sepak bola negara saya di Piala Dunia. Ini hampir seperti Anda harus bermain melawan generasi-generasi pemain di Piala Dunia 1974 dan 1978. Mereka tampil luar biasa: pemain besar yang hampir meraih gelar juara,” katanya.
Persie ingin melampaui prestasi yang pernah ditorehkan para legenda Belanda di lapangan hijau. “Untuk berpikir kami bisa memenangkan Piala Dunia yang tidak bisa dilakukan pendahulu adalah tidak bisa dipercaya karena mereka adalah para legenda- (Johan Cruyff, Johan Neeskens, Wim Jansen-nama-nama yang menemani ketika Anda tumbuh,” tegas Persie.
“Di Belanda, jika tiap orang mengatakan sesuatu di televisi atau di media, setiap orang mendengarkan karena apa yang telah mereka raih sebagai pemain. Mungkin orang akan mendengar saya pada masa depan. Namun, saat ini belum ada yang bisa saya raih. Saya terbiasa menonton tim lain di final. Namun ini kami di tengah-tengahnya. Kami belum gagal,” pungkasnya.
GOAL | BAGUS WIJANARKO