Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sampai Jumpa di Rio de Janeiro 2014  

image-gnews
AP/Martin Meissner
AP/Martin Meissner
Iklan

TEMPO Interaktif, Piala Dunia Afrika sudah berakhir, dan berakhir pula prediksi pengamat, acara begadang, dan nonton bareng. Spanyol adalah tim terbaik di bumi ini. Gelar juara dunia kini berada di tangan tim yang memiliki pemain-pemain terbaik karena Spanyol pulalah yang selama di Afrika tampil menyerang, sabar, menghibur, dan kolektif.

Spanyol sempat digebuk Swiss 0-1 di partai pembuka Grup H. Tapi tetap saja, sepanjang bola bergulir di lapangan, pemain-pemain Matadorlah yang menguasainya. Semua mitos yang pernah ada tentang tim juara selama ini dipecahkan begitu saja oleh pasukan Vicente Del Bosque: kesebelasan Eropa yang belum pernah juara di luar Benua Eropa. Spanyol adalah juara baru yang pernah kalah di partai pembuka dan tim bukan tuan rumah pertama yang mampu melibas Belanda di final.

Selamat buat Spanyol. Selamat buat Iniesta, Casillas, Vicente Del Bosque. Dan selamat pula buat tim Oranye, yang berusaha dengan sekuat tenaga menghalangi aliran bola Matador meski dengan sedikit upaya keras dan kasar.

Jangan lupa pula memberikan pujian kepada Diego Forlan, yang keluar sebagai pemain terbaik Piala Dunia Afrika; Thomas Muller, yang meraih dua gelar sekaligus (young player dan top scorer setelah mengemas 5 gol dan 3 assist); Iker Cassilas sebagai kiper terbaik; serta Andreas Iniesta sang penentu dan man of the match.

Tapi apresiasi terbesar harus kita berikan kepada Afrika Selatan, yang sama sekali tidak gentar menghadapi tantangan sebagai tuan rumah pesta akbar sepak bola dunia. Afrika Selatan sungguh luar biasa. Sebelum Piala Dunia bergulir, kami sering mendengar kabar tentang kriminalitas yang tinggi, stadion yang belum selesai pembangunannya, kemiskinan, dan apartheid.

Sepanjang Piala Dunia bergulir, saya harus katakan Afrika telah menggelar pesta yang sangat meriah, penuh kebahagiaan dari kaum hitam, kuning, maupun putih, suporter yang saling bergaul dalam memberikan dukungan kepada masing-masing negara, pimpinan negara berbaur dengan penonton di tribun VIP sambil berteriak, kemewahan stadion serta fasilitas buat penonton dan masyarakat Afrika sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Piala Dunia 2014 akan digelar di Brasil, tanah airku, yang sementara ini mengalami hal yang persis sama dengan Afrika sebelum menjadi tuan rumah.

Tingkat kriminalitas yang tinggi, stadion yang masih dalam tahap pembangunan dan renovasi, kepentingan politik, keraguan terhadap kualitas Selecao, serta kemacetan.
Tapi Brasil punya beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh negara lain: sepak bola buat kami adalah napas dan jiwa kami. Brasil punya  Pantai Copacabana, The Girl From Ipanema, Hutan Amazon, Pele,  Garrincha, Romario, Ronaldo, patung Jesus di atas gunung, The Sugar Loaf, Carnaval, dan lima bintang di dada pemain Selecao Canarinho sebagai bukti supremasi sepak bola dunia.

Semua yang datang ke Brasil nanti akan melihat begitu bangga dan bahagianya orang-orang Brasil jika sudah bicara tentang sepak bola. Jika dikaitkan dengan sesuatu yang berhubungan dengan pesta, kami akan menjadi tuan rumah yang baik dan ramah.
Di Afrika, suara Vuvuzela menjadi primadona Piala Dunia 2010, dan di Brasil nanti, irama Samba akan terdengar di seluruh pelosok stadion sepanjang pertandingan. Tidak ada satu pun orang yang bisa diam saat mendengar suara pandeiro, cuica, tamborin, dan surdao (alat musik khas Brasil buat Samba). Itu semua akan dilengkapi dengan wanita-wanita cantik Brasil yang menemani Anda sambil bergoyang pinggul dan senyum dengan penuh bangga dan ramah.

Hingga 2014, CBF (Induk Organisasi Sepak Bola Brasil) dan Presiden Lula punya tugas berat dalam membangun infrastruktur yang memadai dan tim nasional yang bermain dengan ciri khas Brasil. Jangan sampai apa yang terjadi pada Selecao di Afrika 2010 terulang di rumah kami sendiri. Pencinta sepak bola Brasil rindu akan Jogo Bonito. Sungguh sangat tidak lucu jika di Stadion Maracana nanti irama Samba dimainkan oleh penonton, tapi di lapangan pemain berirama dangdut atau Tango. Sampai jumpa di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil 2014.

Jacksen F. Tiago, Pelatih Persipura Jayapura 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.