TEMPO.CO, Jakarta - Suporter Cile menyulap lapangan itu menjadi perkemahan. Di kawasan Fiorella di Itaiborai, atau sekitar 50 kilometer dari Rio de Janeiro, sekitar 2.000 orang yang langsung datang dari Santiago memilih menjadikan lapangan itu sebagai base camp selama mereka berada di Brasil. Mereka datang dari Cile dengan menggunakan bus, mobil, dan karavan.
Pemilihan tempat ini memang jauh dari Stadion Maracana yang menjadi tempat pertandingan kedua bagi Cile dalam babak penyisihan grup di Piala Dunia kali ini. Namun, karena harga penginapan di Rio de Janeiro sudah melambung tinggi, mereka pun harus memilih tempat lain yang terjangkau. Pilihannya, ya berkemah itu. Lapangan itu sendiri merupakan tanah milik seorang warga Cile yang telah lama menetap di Itaborai.
Namun, para suporter ini tidak begitu saja bisa berkumpul di sana. Mereka sebelumnya dikumpulkan oleh Edward Smith, 34 tahun, yang mengiklankan untuk mendukung tim Cile langsung ke Brasil. Dia menamakan gerakannya “Caravan Santiago-Brasil 2014”.
Ternyata gerakan ini banyak peminatnya. Salah satunya Nelson Reyes, 40 tahun, yang langsung mengiyakan ajakan itu. “Ini merupakan satu-satu kesempatan menonton Piala Dunia secara langsung. Piala Dunia berikutnya, di Rusia dan Qatar, kan jauh,” katanya.
Perjuangan para suporter itu beroleh berkah. Tim Cile yang mereka dukung punya peluang maju ke babak 16 besar setelah Rabu lalu berhasil menundukkan Spanyol 2-0. Kini mereka pun kian bergairah mengejar pertandingan berikutnya melawan Belanda di Sao Paulo.
Setelah kembali dari Maracana ke base camp-nya di Itaborai pada Kamis lalu, mereka pun bergerak dengan rombongannya menemani Alexis Sanchez dalam pertandingan akhir di Grup B.
IRFAN BUDIMAN (RIO DE JANEIRO)