TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Wajah Baica langsung berseri. Musababnya adalah berita yang dilihatnya di televisi. Kabar dari Granja Comary, tempat tim nasional Brasil berlatih, menyebutkan Hulk sudah bisa diturunkan oleh Felipe Scolari dalam pertandingan terakhir melawan Kamerun, dinihari nanti, di Stadion Mane Garrincha, Brasilia. “Tes terhadap ototnya terbukti tidak ada masalah,” kata pelatih yang di Brasil akrab disapa dengan sebutan Felipao itu. “Dia siap dimainkan lagi.”
Hadirnya Hulk memang memberikan harapan. Dalam pertandingan melawan Meksiko, pekan lalu, Brasil tampil kedodoran tanpa bisa mencetak satu pun gol. Kembalinya Hulk, disebut media lokal, sebagai kembalinya Selecao ke formasi inti yang sebelumnya dimainkan Felipao.
Baica, yang merupakan juragan ikan laut, tak henti-hentinya bersenang hati. Sambil menyeruput bir kesukaannya, dia mengutarakan optimismenya. “Pokoknya Brasil akan jadi juara. Apalagi Hulk sudah bisa bermain, kami pasti juara,” ujarnya sambil memperagakan gaya selebrasi Hulk setiap kali mencetak gol.
Berbeda dengan Baica, seorang pelayan toko di kawasan Rio de Janeiro lain malah mengaku tak terlalu terpengaruh oleh berita itu. Sebab, dia tidak suka kepada Hulk. “Gaya permainannya tidak menarik. Menurut saya, semestinya Felipao memanggil Ronaldinho atau Kaka. Mereka jauh lebih baik dan memiliki pengalaman yang lebih ketimbang dia,” katanya sengit.
Namun, meski berbeda pendapat dengan Baica, dia juga optimistis dan berharap Selecao bisa melaju mulus ke babak berikutnya. “Selecao pasti menang melawan Kamerun,” katanya. “Saya kira skornya 3-0.” (Baca: Inilah Negara Berpotensi Tersingkir di Fase Grup)
Dua pendapat ini sepertinya mewakili respons kebanyakan warga Brasil dalam menyambut pertandingan akhir di Grup A. Mereka boleh beda argumen, tapi, hasilnya, mereka hanya ingin timnya menang dan meneruskan langkah ke babak berikutnya. “Saya tidak mau kejadian seperti melawan Meksiko terulang kembali,” kata seorang warga.
Peristiwa yang terjadi pekan lalu memang membuat warga Brasil murung. Meski tak kalah, Brasil gagal meraih kemenangan. Padahal mereka sudah siap berpesta. Apalagi, dalam sejarah pertemuan keduanya, Brasil selalu berhasil menjinakkan Meksiko.
Walhasil, trompet yang sudah disiapkan warga untuk ditiup urung berbunyi setelah dalam pertandingan 2 x 45 menit itu tak satu pun gol yang tercipta. Begitu juga dengan petasan yang biasa meledak setiap kali Brasil mencetak gol, seperti yang terjadi ketika mereka melumat Kroasia dalam pertandingan pembuka lalu. (Baca: Beginilah Penentuan Klasemen Grup Piala Dunia)
Namun, menyambut pertandingan akhir di fase penyisihan grup, mereka mengaku sudah melupakan kekecewaan tersebut. Seperti biasa, mereka bergairah menyambut pertandingan Selecao.
Antonie, seorang warga di Rio, mengaku telah menolak ajakan seorang temannya yang meminta ditemani pergi ke Sao Paulo semata karena hanya ingin menonton Selecao melawan Kamerun bersama teman-temannya di bar favoritnya. “Kesenangan menonton bersama mereka tak bisa tergantikan,” katanya dengan riang.
Keriangan Antonie ini dipastikan akan lebih komplet manakala Selecao bisa mengubur Kamerun di Brasilia.
IRFAN BUDIMAN (RIO DE JANEIRO)