TEMPO.CO, Itu - Salah satu wakil Asia, Jepang, gagal melaju ke babak 16 besar setelah dikalahkan Kolombia. Peluang Jepang untuk lolos memang sangat tipis karena hanya mengantongi satu poin di dua pertandingan awal.
Pelatih Jepang, Alberto Zaccheroni, mengundurkan diri tak lama setelah kekalahan pahit 4-1 di tangan Kolombia. (Baca: Babak Pertama, Jepang vs Kolombia 1-1). Pelatih berusia 61 tahun itu sebelumnya membawa Jepang menjadi juara Piala Asia. Namun, gelar itu seakan tak berarti di Brasil. Tim Samurai Biru itu kalah 2-1 ketika melawan Pantai Gading dan hanya bermain imbang 0-0 melawan Yunani.
"Saya kecewa dengan penampilan kami," kata Zaccheroni di markas tim Jepang di Itu, Brasil, kepada kantor berita Kyodo. Dia sangat berharap tim asuhannya bisa melaju lebih jauh di Piala Dunia.
"Tapi saya lah yang memilih anggota tim dan menentukan stategi permainan. Saya akan bertanggung jawab penuh," ujar dia. Dua kekalahan dan satu hasil seri di babak grup memang membuat Jepang tersingkir dengan posisi buncit di Grup C.
Pelatih asal Italia itu mengatakan dirinya bangga menjadi pelatih Jepang selama empat tahun. Dia juga memuji budaya dan karakteristik permainan pesepakbola Jepang sebagai tim berkelas dunia. "Tapi kami kalah dari segi kekuatan fisik," ujarnya.
Zaccheroni yang pernah membawa A.C. Milan menjadi kampiun Liga Italia itu pun berpesan agar tim Jepang melanjutkan perjuangan. Mereka memang harus mempertahankan titel juara Liga Asia pada Januari 2015. "Saya rasa gaya bermain cepat cocok untuk Jepang, jadi itu bisa dipertahankan," ujarnya.
FIFA | THE GUARDIAN | ANGGRITA DESYANI